ANALISA TRADING
Belajar, Memahami, Menganalisa dan Sukses Forex Trading
Belajar, Memahami, Menganalisa dan Sukses Forex Trading
Dolar AS mencapai level tinggi dua minggu terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya pasca sesi overnight yang lemah malam tadi. Pasar finansial global masih tutup dalam rangka paskah. Pasar Asia pada Selasa hari ini tak bergejolak karena tak ada data ekonomi mayor yang akan dirilis. Kendati demikian, angka inflasi Australia, survei sektor manufaktur Tiongkok, dan review tingkat suku bunga New Zealand yang akan dirilis lusa, kemungkinan akan menyumbangkan volatilitas di pasar.
Suku Bunga Bank Sentral New Zealand
Berbicara mengenai tingkat suku bunga Bank Sentral New Zealand (RBNZ), pasar mengekspektasikan bahwa RBNZ tak akan melakukan kenaikan suku bunga untuk kedua kalinya akibat lemahnya inflasi. Selain itu, spekulasi yang berkembang menyebutkan bahwa RBNZ tengah mengambil ancang-ancang untuk menerapkan kebijakan moneter ketat agresif pada tahun ini. Mata uang New Zealand terpantau melemah terhadap Dolar AS, dengan NZD/USD yang melorot ke level rendah dua setengah pekan di harga $0.855.
Pidato Draghi
Sementara itu, dari Zona Euro dilaporkan, bahwa Presiden ECB dijadwalkan akan menyampaikan pidatonya di Amsterdam pada hari Kamis (24/04) mendatang. Mario Draghi menegaskan bahwa penguatan Euro dapat memicu bank sentral untuk segera menerapkan kebijakan longgar.
Analis mata uang dari DailyFx yang dilansir oleh Reuters,”Menjelang pidato Draghi besok lusa, Euro diperkirakan akan menemui sentimen bullish seiring dengan retorika terbaru dari presiden ECB. EUR/USD diperkirakan akan melanjutkan rebound dari awal bulan ini.”
Volatilitas pasar forex terpantau rendah dan terbatas di sesi Amerika sehubungan dengan liburan paskah dan Jumat Agung yang dirayakan hampir di seluruh dunia. Pair-pair mayor seperti EUR/USD, GBP/USD, dan USD/CHF berada dalam kisaran yang ketat. Namun, pair-pair komoditas seperti AUD/USD, USD/CAD, dan NZD/USD masih menunjukkan sedikit gejala penguatan Dolar AS.
Kesepakatan Jenewa
Salah satu faktor yang cukup potensial dalam menggerakkan mata uang selama liburan ini adalah dibuatnya kesepakatan antara AS, Rusia, dan negara-negara Uni Eropa di Jenewa pada akhir pekan kemarin. Kesepakatan itu menyebutkan bahwa pihak separatis di Ukraina diminta untuk melakukan gencatan senjata. Mereka juga harus mengosongkan pemerintahan serta ruang publik yang mereka pergunakan untuk menyusun dan menjalankan aksi mereka. Sebagai gantinya, Kelompok Separatis tersebut akan diberi amnesti. Organisasi yang ditunjuk, yaitu OSCE, akan mengimplementasikan kesepakatan ini.
Laporan Defisit Perdagangan Jepang
Pasar Asia telah dibuka. Dan berita mengenai kesepakatan Ukraina tersebut memberikan reaksi meskipun tak banyak. Di sesi Asia Senin ini, pair-pair dengan Yen lah yang mengalami pergerakan yang cukup signifikan. Neraca perdagangan Jepang dilaporkan mengalami defisit yang lebih parah dibandingkan dengan estimasi. Sementara itu, pasar Australia dan New Zealand masih tutup dalam rangka liburan. Kendati pergerakan harga cukup terbatas, rilis berita dari Tiongkok, Jepang, dan negara-negara ekonomi mayor lainnya harus tetap diperhatikan karena cukup berpotensi menggerakkan pasar.