Analisa Trading – Harga bijih besi telah jatuh lebih lanjut karena kekhawatiran atas permintaan baja melemah di China yang terus membebani harga komoditas tersebut.
Bijih besi mentah untuk pengiriman langsung ke pelabuhan Tianjin di China diperdagangkan pada $ US96.80 per ton, jumlah ini turun dari $ US98.10 di sesi sebelumnya .
Pekan lalu harga bijih besi jatuh ke $ US100 per ton untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun dan saat ini masih ada di titik terendah sejak September 2012 ketika saat itu diperdagangkan pada $ US96.10 per ton.
Eksportir bijih besi Australia yang termurah di dunia masih memiliki ruang bagi eksportir besar atas dasar harga tersebut namun beberapa perusahaan yang lebih kecil mungkin harus mempertimbangkan kembali rencana ekspansi jika harga terus melorot.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat tahun ini menjadi tahun yang volatile bagi harga komoditas tersebut yang jatuh lebih dari 25 persen sejak 2 Januari. Pada bulan Maret saja harga bijih besi pernah jatuh ke posisi terendah dalam empat tahun kei $ US104.70 per ton, lalu bangkit kembali ke $ US119.40 pada awal April.
Analis juga melihat jika komoditas ini harganya jatuh hingga akhir semester pertama tahun ini, semester berikutnya akan kembali dalam trend yang melemah bahkan dikhawatirkan menyentuh harga kisaran $ US 80 – 90 per ton . (VN)